Ketertarikan daripada rumah tapak adalah diantara ukuran dan anggapannya yang lebih mewah sebab membeli tanah sendiri. Meskipun harganya lebih mahal tetapi sebagian seseorang berpendapat lebih baik memiliki rumah tapak karena mempunyai lahan sendiri dengan harga jual yang lebih tinggi. Kekurangan dari menetap di apartemen adalah risiko banjir yang dapat kapan saja datang. Penghuni akan dengan segera melarikan diri mereka apabila terjadi keadaan darurat.
Rumah atau apartemen umumnya punya penggemar masing-masing dan tidak terdapat yang lebih baik satu dibandingkan dengan yang lainnya. Tinggal di Apartemen merupakan pilihan bagi keluarga muda yang tidak mau kerepotan membenahi rumah tapak yang lebar. Dibutuhkan uang yang lebih untuk memiliki sebuah rumah tapak sebab nilai jualnya yang lebih tinggi daripada apartemen. Rumah tapak dapat ditempati oleh lebih berbagai orang pada umumnya 4-6 individu atau bahkan bisa lebih tergantung luas rumahnya.
Masyarakat dengan mobilitas tinggi cenderung membutuhkan fasilitas olahraga untuk menjaga kebugaran tubuh mereka sehingga apartemen dirasa sangat cocok untuk mereka. Selain banjir, pemadaman listrik juga adalah masalah yang hendak dijauhi masing-masing orang sebab kebergantungan kita dengan tenaga listrik. Banjir juga tidak menjadi persoalan bagi penghuni hunian karena bangunannya yang tinggi. Ketika ada hal yang tidak dikehendaki kejadian seperti gempa bumi dan kebakaran, evakuasi akan sulit bagi penghuni apartemen karena mereka mesti turun lebih dulu.
Setiap seseorang atau keluarga tentu punya preferensi agar tempat tinggal atau hunian mereka. Pada umumnya kita bisa memilih apartemen atau rumah sesuai dengan keinginan dan juga kemampuan kita. Pilihan besarnya orang jatuh pada rumah tapak bila mereka memilih hunian bagi ditinggali bersama keluarga mereka. Para masyarakat awam yang hendak kemudahan dalam memilah rumah dan juga fasilitas cenderung memilih rumah sebagai apartemen.
No comments:
Post a Comment